Oleh : Joko Tri Susilo – Ketua DPD PKS Karanganyar Setiap tahun kita selalu memperingati hari ibu. Sementara kita tidak mengenal adanya ha...
Oleh : Joko Tri Susilo – Ketua DPD PKS Karanganyar
Setiap tahun kita selalu memperingati hari ibu. Sementara kita tidak mengenal adanya hari bapak. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kita terhadap kaum perempuan khususnya kaum ibu.
Allah juga menempatkan kaum ibu pada posisi yg sangat mulia. Dalam sebuah hadits diterangkan
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, Ummuka (Ibumu!) Dan orang tersebut kembali bertanya, Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, Ummuka (Ibumu!) Orang tersebut bertanya kembali, ‘Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ummuka (Ibumu!).’ Orang tersebut bertanya kembali, Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, Tsumma Abuka (Kemudian ayahmu.)” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Rasulullah menyebut ummuka sampai tiga kali baru kemudian abuka. Kenapa...? Karena ibu merupakan orang yg paling berjasa terhadap kehidupan kita. Beliau yg telah mengandung selama 9 bln lebih dalam keadaan lemah yg bertambah-tambah dan puncaknya adalah saat melahirkan, betul2 perjuangan yg sangat berat. Maka wajar kalau Allah memberi pahala yg sangat besar bagi ibu yg melahirkan. Allah mengeluarkan semua dosa2 bersamaan keluarnya sang bayi, sehingga bersihlah dari dosa2 seperti kondisi bayi yg dilahirkanya.
Bahkan pahala syahid diberikan kepada seorang ibu yg meninggal dunia saat melahirkan. Apakah perjuangan ibu selesai sampai disitu...? Belum. Beliau masih harus menyusui selama 2 tahun lamanya serta merawat anak dengan penuh kasih sayang sehingga tumbuh menjadi dewasa.
Maka sudah sewajarnya kita harus berbakti kepada orang tua khususnya ibu.
Namun, terkadang kita sebagai anak melupakan jasa-jasa ibu. Maka dosa besarkah bagi anak yg tidak berbakti kepada ibunya.
Nah, momen Hari Ibu ini harus dijadikan sebagai momen untuk menyadarkan kita semua, betapa orang paling berjasa bagi hidup kita adalah seorang ibu.
Setelah orang menikah biasanya perhatian kepada orang tuanya sangat berkurang, dia hanya sibuk mengurusi hidup keluarga kecilnya, lupa bahwa dia masih punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya. inilah yang harus ‘disadarkan kembali’ bahwasanya seorang anak apalagi anak laki-laki apabila sudah menikah, tidak putus baktinya pada orang tua, khususnya pada seorang ibu. Karena bagaimanapun juga, sampai kapanpun seorang anak laki-laki tetaplah milik ibunya. Berbeda dengan anak perempuan.
Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah “Ya Rasulullah, apakah saya termasuk orang yang berbakti pada ibu? Beliau kemana-mana selalu saya gendong. Kemanapun. Kecuali ketika saya sedang buang hajat, tidur dan sedang sholat?” Kemudian Rasulullah menjawab “Iya, kamu termasuk anak yang berbakti, namun jasa ibumu tidak akan terbayarkan”. Jadi seperti apapun kita berbakti pada orangtua khususnya ibu, tidak akan bisa melunasi hutang budi terhadap ibu kita.
Maka, saya sebagai ketua DPD menghimbau kepada seluruh kader pada momen hari ibu ini, marilah kembali kepada ibu kita, menyadarkan bahwa ibu kita adalah orang yang paling berjasa kepada kita.
Meskipun ibu kita orang yang tidak beriman, bahkan kafir sekalipun, maka berbakti kepadanya adalah tetap sebuah keharusan.
Sempatkan untuk menjenguknya, walaupun hanya 5 menit. Karena kesibukan dunia tidak akan ada habisnya apabila terus kita mengejarnya.
Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mintalah doa kepadanya, karena doa orang tua kepada anaknya khususnya ibu adalah doa yang maqbul.
Apabila orang tua kita sudah tidak ada
bakti kita kepada orang tua adalah dengan mendoakannya, memintakan ampunan, menyambung silaturrahim dengan kerabat2nya dan melanjutkan cita2 baiknya. Wallahu a'lam (WD)
"Selamat Hari Ibu"
Setiap tahun kita selalu memperingati hari ibu. Sementara kita tidak mengenal adanya hari bapak. Hal ini sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kita terhadap kaum perempuan khususnya kaum ibu.
Allah juga menempatkan kaum ibu pada posisi yg sangat mulia. Dalam sebuah hadits diterangkan
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, Ummuka (Ibumu!) Dan orang tersebut kembali bertanya, Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, Ummuka (Ibumu!) Orang tersebut bertanya kembali, ‘Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab, Ummuka (Ibumu!).’ Orang tersebut bertanya kembali, Tsumma man? (Kemudian siapa lagi? Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, Tsumma Abuka (Kemudian ayahmu.)” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Rasulullah menyebut ummuka sampai tiga kali baru kemudian abuka. Kenapa...? Karena ibu merupakan orang yg paling berjasa terhadap kehidupan kita. Beliau yg telah mengandung selama 9 bln lebih dalam keadaan lemah yg bertambah-tambah dan puncaknya adalah saat melahirkan, betul2 perjuangan yg sangat berat. Maka wajar kalau Allah memberi pahala yg sangat besar bagi ibu yg melahirkan. Allah mengeluarkan semua dosa2 bersamaan keluarnya sang bayi, sehingga bersihlah dari dosa2 seperti kondisi bayi yg dilahirkanya.
Bahkan pahala syahid diberikan kepada seorang ibu yg meninggal dunia saat melahirkan. Apakah perjuangan ibu selesai sampai disitu...? Belum. Beliau masih harus menyusui selama 2 tahun lamanya serta merawat anak dengan penuh kasih sayang sehingga tumbuh menjadi dewasa.
Maka sudah sewajarnya kita harus berbakti kepada orang tua khususnya ibu.
Namun, terkadang kita sebagai anak melupakan jasa-jasa ibu. Maka dosa besarkah bagi anak yg tidak berbakti kepada ibunya.
Nah, momen Hari Ibu ini harus dijadikan sebagai momen untuk menyadarkan kita semua, betapa orang paling berjasa bagi hidup kita adalah seorang ibu.
Setelah orang menikah biasanya perhatian kepada orang tuanya sangat berkurang, dia hanya sibuk mengurusi hidup keluarga kecilnya, lupa bahwa dia masih punya kewajiban untuk berbakti kepada orang tuanya. inilah yang harus ‘disadarkan kembali’ bahwasanya seorang anak apalagi anak laki-laki apabila sudah menikah, tidak putus baktinya pada orang tua, khususnya pada seorang ibu. Karena bagaimanapun juga, sampai kapanpun seorang anak laki-laki tetaplah milik ibunya. Berbeda dengan anak perempuan.
Seorang sahabat bertanya pada Rasulullah “Ya Rasulullah, apakah saya termasuk orang yang berbakti pada ibu? Beliau kemana-mana selalu saya gendong. Kemanapun. Kecuali ketika saya sedang buang hajat, tidur dan sedang sholat?” Kemudian Rasulullah menjawab “Iya, kamu termasuk anak yang berbakti, namun jasa ibumu tidak akan terbayarkan”. Jadi seperti apapun kita berbakti pada orangtua khususnya ibu, tidak akan bisa melunasi hutang budi terhadap ibu kita.
Maka, saya sebagai ketua DPD menghimbau kepada seluruh kader pada momen hari ibu ini, marilah kembali kepada ibu kita, menyadarkan bahwa ibu kita adalah orang yang paling berjasa kepada kita.
Meskipun ibu kita orang yang tidak beriman, bahkan kafir sekalipun, maka berbakti kepadanya adalah tetap sebuah keharusan.
Sempatkan untuk menjenguknya, walaupun hanya 5 menit. Karena kesibukan dunia tidak akan ada habisnya apabila terus kita mengejarnya.
Satu hal yang tidak kalah pentingnya adalah mintalah doa kepadanya, karena doa orang tua kepada anaknya khususnya ibu adalah doa yang maqbul.
Apabila orang tua kita sudah tidak ada
bakti kita kepada orang tua adalah dengan mendoakannya, memintakan ampunan, menyambung silaturrahim dengan kerabat2nya dan melanjutkan cita2 baiknya. Wallahu a'lam (WD)
"Selamat Hari Ibu"
COMMENTS