Partai Keadilan Sejahtera tidak bisa dilepaskan dengan Partai Keadilan, demikian juga di Karanganyar. Dengan segenap keterbatasan yang d...
Partai Keadilan Sejahtera tidak bisa dilepaskan dengan Partai Keadilan, demikian juga di Karanganyar. Dengan segenap keterbatasan yang dimiliki, para kader dan simpatisan bahu membahu untuk ikut berpartisipasi dalam Pemilu Legislatif Tahun 1999. Meski dengan dana yang sangat terbatas, saat itu para kader dan simpatisan rela menyumbangkan harta yang dimiliki untuk pemenangan pemilu. Tidak sedikit kader dan simpatisan PK di Kabupaten Karanganyar yang rela menjadikan mukena, jilbab, untuk dijadikan bendera PK. Para kader dan simpatisan juga rela untuk mengenalkan Partai Keadilan sampai ke pelosok desa tanpa biaya akomodasi dari Partai.
Fase pertama, di bawah kepemimpinan Anwar Abdulgani, DPD Partai Keadilan Kabupaten Karanganyar mampu menyumbangkan satu kursi di DPRD Kabupaten Karanganyar. Meski hanya seorang diri, Anwar Abdulgani sebagai anggota DPRD dari PK dikenal cukup kritis dan mampu menjadi fenomena menarik. Meski minoritas, namun tidak mau ikut arus besar yang mayoritas, ketika arus besar tersebut hanya menyakiti hati rakyat. Anwar menerapkan kebijakan sundukuna juyubuna yang artinya sumber dana kita berasal dari saku kita. Jadi setiap kader ikhlas menyumbangkan dananya untuk membiayai dakwah lewat PK. Hal ini juga didukung oleh militansi kader yang begitu tinggi.
Fase kedua, saat PK harus berubah nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera pada 2004, dibawah kepemimpinan Rohadi Widodo, SP; PKS Karanganyar memperoleh peringkat ke-3 dalam Pemilu 2004. Dan sudah terbentuk satu fraksi mandiri dengan nama Fraksi PKS yang beranggotakan 5 orang yang menduduki kursi DPRD. Ketika rohadi ditanya apa rahasia keberhasilan PKS sehingga bisa mengalami kenaikan suara DPRD hingga 500% pada Pemilu 2004, jawabannya adalah jujur dan bersihnya (tidak korupsi) anggota dewan dari PKS.
Fase ketiga, dibawah kepemimpinan Sri Hartono, S.Pd pada 2006, PKS Karanganyar mampu mempertahankan 5 kursi di DPRD, dan menempati kantor sendiri di Jalan KH. Ahmad Dahlan III Kauman Karanganyar.
Fase keempat, tahun 2009 menjadi tahun yang cukup membanggakan PKS Karanganyar di bawah kepemimpinan Moh.Samsul Bahri, SP, karena prestasinya yang luar biasa dengan didukung oleh prestasi para kader dan simpatisan. Bersyukur pada Allah SWT karena pada tahun 2013, PKS Karanganyar mampu mempersembahkan putra terbaiknya yaitu Rohadi Widodo, SP, menjadi Wakil Bupati Kab.Karanganyar periode 2013-2018 bersama Juliyatmono (Bupati Karanganyar) dari Partai Golkar. Selain itu, di bawah kepemimpinan Samsul Bahri, PKS Karanganyar mampu menempatkan 6 orang wakil untuk duduk di kursi DPRD Karanganyar, mereka adalah Sri Hartono, SPd; Darwanto, SE; Agus Suwito, ST; Warsini, SPd; Andri Budiono, dan Suwarjo.
PK-Sejahtera percaya bahwa jawaban untuk melahirkan Indonesia yang lebih baik di masa depan adalah dengan mempersiapkan kader-kader yang berkualitas baik secara moral, intelektual, dan profesional. Karena itu, PK-Sejahtera sangat peduli dengan perbaikan-perbaikan ke arah terwujudnya Indonesia yang adil dan sejahtera.
"Dengan Visi sebagai Partai Da’wah Penegak Keadilan Dan Kesejahteraan dalam Bingkai Persatuan Ummat dan Bangsa dan untuk mempersiapkan regenerasi kader berkualitas tersebut, maka DPD PKS Kab.Karanganyar akan menyelenggarakan Musyawarah Daerah (Musda) ke-IV yang akan dilaksanakan dua hari pada 31 Oktober-1 November 2015, pukul 13.00 sampai selesai. Dalam Musda kali ini mengambil tema “Berkhidmad untuk Masyarakat Karanganyar. Acara hari pertama penyampaian struktur baru DPD PKS Kab.Karanganyar dan hari kedua adalah acara pendukung yaitu Senam Massal dan Pesta Rakyat yang dibuka untuk umum. Acara pendukung diadakan agar masyarakat lebih mengenal dan lebih dekat dengan PKS begitu juga sebaliknya PKS semakin dekat dengan masyarakat", ujar Eghar selaku humas panitia Musda ke-IV PKS Karanganyar.[imay]
COMMENTS