Rakorda PKS Karanganyar "Nda'i Njawani"

PKSKaranganyar, Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Karanganyar serta Dewan Pengurus Cabang (DPC PKS) ...

PKSKaranganyar, Pelantikan Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Karanganyar serta Dewan Pengurus Cabang (DPC PKS) se-Karanganyar. Pelantikan DPD PKS Karanganyar oleh Ketua DPW PKS Jateng H. Kamal Fauzi, sedangkan pelantikan DPC PKS Se-Karanganyar oleh Ketua DPD PKS Karanganyar Ir. Joko Tri Susilo. Pelantikan ini digelar pada Ahad (21/2) di ruang Paripurna DPRD Karanganyar.  Pelantikan diikuti dengan khidmad oleh seluruh struktur yang hadir.

Tujuan didirikannya PKS adalah untuk meraih kemenangan. Kemenangan yang utama adalah dari Allah SWT. Sebagaimana dinyatakan oleh Ketua DPW PKS Jateng dalam sambutannya bahwa, " peserta Rakorda harus mentajnid (memperbarui) niat dan tekad bagi kemenangan dakwah, namun yang lebih penting adalah kesadaran bahwa kemenangan tidak hanya diukur dari kemenangan di dunia. Kemenangan dalam struktur pemerintah hanyalah bonus jihad, bonus utama  dari kemenangan dakwah adalah  masuk syurga, bonus tambahannya adalah  kemenangan –kemenganan di dunia". Disamping itu, jangan sampai muncul penyakit yang berupa perasaan berjasa pada dakwah yang justru melemahkan dakwah.

H. Kamal Fauzi menyampaikan empat (4) logika dalam dakwah yang harus senantiasa dipegang untuk kemenangan dakwah. Pertama, dakwah adalah uswah. Dakwah adalah perwujudan keteladanan, untuk itu setiap kader harus menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat. Prinsip kehidupan bermasyarakat yang harus dipegang adalah ‘Ing Ngarso Sung Tuladha’. Kata kunci keteladanan adalah selalu bekerja, tetapi tidak merasa bahwa kita telah berjasa dengan amal kita.

Kedua, Da’i adalah orang yang tidak pernah terpisahkan dari masyarakat. Seperti ikan yang tidak bisa dilapaskan dari air. Untuk itu PKS tidak boleh lepas dari masyarakat, jangan sampai ada jarak atau justru mengambil jarak dengan masyarakat. nDa'i harus meneladani Walisongo yang tidak memiliki jarak dengan budaya jawa meskipun hanya satu yang dari Jawa. Menghilangkan kultur jawa seolah-seolah akan membuat semua rutinitas-rutinitas yang ada di masyarakat adalah salah. Tugas kita adalah merekayasa budaya, untuk itu da’i harus menyatu dengan masyarakat termasuk yang sifatnya kultur.

Ketiga, Dakwah yang dibawa PKS adalah dakwah substansi,tidak membawa madzhab baru. PKS bukanlah madzhab baru. Kader-kader harus tetap berada pada komunitas masing-masing, Muhammadiyah, NU, dan lainnya. PKS bukanlah arus keagamaan baru sehingga jangan sampai ada jarak pemahaman agama. Dakwah PKS adalah murni Islam dengan nilai-nilai yang universal.

Keempat, Kemenangan dakwah tidak bergantung pada 'jumlah' sehingga tidak hanya fokus pada uantitasnya, tetapi pada kualitasnya. [Catur/EA]